Polwan Kibarkan Bendera Raksasa di Drama Kolosal “Merebut Jembatan Lengking dari Tangan Penjajah”
Polres Sukoharjo – Ratusan warga Desa Tanjung, Kecamatan Nguter menggelar drama kolosal terkait dengan perjuangan merebut kemerdekaan di Jembatan Lengking Bulu, Kamis (15/08/2019).
Drama yang melibatkan warga, siswa dan sejumlah komunitas tersebut digawangi oleh Antonius “Kokor” Bimo Wijanarko. Drama yang bertajuk “Merebut Jembatan Lengking dari Tangan Penjajah” tersebut menceritakan bagaimana kehidupan warga yang sebelumnya ayem tentrem tiba-tiba berubah menjadi bencana.
Hal itu terjadi tatkala penjajah, dalam hal ini tentara Jepang masuk. Tentara Jepang tersebut dengan sangat kejam menyiksa warga bahkan tidak segan-segan membunuh jika menentang keinginan mereka. Selain itu, mereka juga dipaksa untuk bekerja tanpa henti (Romusha) demi memuaskan nafsu tentara Jepang.
Kekejaman yang dilakukan oleh tentara Jepang tersebut lambat laun menyulut emosi warga. Mereka berusaha berontak dan melawan. Namun setiap kali melakukan perlawanan warga dihukum bahkan ditembaki.
Sampai akhirnya, puncak perlawanan warga tersebut terjadi bersama-sama. Dipimpin Ir Soekarno, Jenderal Sudirman dan Bung Tomo melakukan perlawanan. Bahu membahu warga melakukan perlawanan dengan senjata alakadarnya, termasuk bambu runcing. Upaya perlawanan tersebut membuahkan hasil. Warga berhasil memukul mundur tentara Jepang dan mengusirnya dari bumi Sukoharjo, khususnya di jembatan Lengking.
Kemenangan rakyat tersebut kemudian ditutup dengan pembacaan proklamasi oleh Ir Soekarno yang diperankan oleh Kades Tanjung, Edy Nuryanto.
Di akhir drama, puluhan Polwan dari Polres Sukoharjo membawa bendera merah putih raksasa ke jembatan untuk dikibarkan. Di sana ibu-ibu lansia Desa Tanjung menyambut dengan lagu Indonesia Raya.
Kokor mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 350 orang yang berasal dari berbagai kalangan. Seperti karang taruna Desa Tanjung, Polres Sukoharjo, dan berbagai komunitas seperti Tapak Suci, SH Teratai, Pemuda Pancasila, komunitas Satria Piningit serta komunitas Seni Kenep. Selain itu juga siswa dari SD Tanjung, SD 2 Joho dan SMPN 2 Bulu.