Jelang Natal, Polres Sukoharjo Berikan Pembekalan Pengamanan kepada Panitia Gereja
SUKOHARJO — Kepolisian Resor Sukoharjo memberikan pembekalan keamanan kepada panitia ibadah Natal, salah satunya di Gereja Hati Kudus Sukoharjo. Langkah ini dilakukan untuk memastikan rangkaian ibadah Natal berlangsung aman, tertib, dan khidmat.
Pembekalan tersebut mencakup pengamanan lokasi ibadah hingga pengaturan lalu lintas di sekitar gereja, termasuk pemahaman 12 gerakan lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan jemaat dan pengguna jalan lainnya, Minggu (21/12)
Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo menegaskan bahwa kesiapsiagaan panitia keamanan internal gereja merupakan bagian penting dalam mendukung tugas kepolisian selama perayaan Natal. Sinergi antara aparat keamanan dan panitia gereja dinilai mampu memperkuat sistem pengamanan berlapis.
“Pengamanan ibadah Natal tidak hanya menjadi tugas polisi, tetapi tanggung jawab bersama. Panitia gereja perlu memahami pola pengamanan, termasuk pengaturan arus kendaraan dan pejalan kaki melalui 12 gerakan lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan,” ujar AKBP Anggaito.
Ia menjelaskan, pengaturan tersebut meliputi pengelolaan arus masuk dan keluar kendaraan jemaat, penyeberangan jalan, titik putar balik, hingga antisipasi parkir di badan jalan. Hal ini dinilai krusial mengingat lokasi gereja berada di kawasan perkotaan dengan aktivitas lalu lintas yang cukup padat.
Selain pengamanan di sekitar gereja, Kapolres juga menyoroti potensi kepadatan di simpul transportasi umum selama Natal dan Tahun Baru. Ia mendorong pengelolaan terpadu bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk optimalisasi sistem pembelian tiket daring serta pengaturan arus penumpang di terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara.
“Antisipasi kepadatan harus dilakukan sejak awal, baik di simpul transportasi maupun di jalan utama. Ini bagian dari pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Pengaturan lalu lintas menuju kawasan wisata juga menjadi perhatian. Menurut Kapolres, optimalisasi arus kendaraan, ketersediaan parkir, penataan jalur keluar-masuk, serta penertiban pedagang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan masyarakat selama libur Natal.
Pada aspek kamtibmas, AKBP Anggaito menekankan pentingnya sterilisasi setiap lokasi ibadah sebelum pelaksanaan Natal. Ia juga mendorong keterlibatan organisasi kemasyarakatan dan ormas keagamaan sebagai wujud toleransi antarumat beragama.
“Sterilisasi lokasi ibadah adalah prosedur wajib. Keterlibatan ormas keagamaan menunjukkan bahwa perayaan Natal merupakan momentum kebersamaan dan toleransi,” tegasnya.
Kapolres juga mengingatkan agar setiap kegiatan pengamanan disertai strategi komunikasi publik yang efektif. Informasi terkait layanan kepolisian, pesan kamtibmas, kebijakan bersama, kondisi cuaca, hingga rekayasa lalu lintas harus disampaikan secara jelas kepada masyarakat.
“Informasi yang satu pintu dan jelas akan mencegah kebingungan serta meminimalkan potensi hoaks,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan Natal dan Tahun Baru merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen. Sinergi antarinstansi, panitia gereja, dan masyarakat menjadi kunci utama terciptanya situasi yang aman dan kondusif.
“Dengan kebersamaan dan kerja sama yang solid, perayaan Natal dapat berlangsung aman, damai, dan penuh khidmat,” pungkasnya.
