Perkuat Antisipasi Bencana, Polres Sukoharjo Adakan Kegiatan Prabencana Siaga Bhayangkara

SUKOHARJO – Polres Sukoharjo menggelar kegiatan Prabencana Siaga Bhayangkara di Aula Rupatama R. Koesnadi pada Rabu (3/12/2025). Kegiatan yang diikuti sekitar 50 peserta ini digelar sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan personel menghadapi potensi bencana alam pada musim hujan 2025/2026.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo S.H., S.I.K., perwakilan BPBD Sukoharjo Muhammad Iqbal Juniartha S.M., Kabag Ops Polres Sukoharjo AKP Yulianto S.H., M.H., para perwira, personel polres, perwakilan polsek jajaran, serta relawan BPBD.

Kapolres Sukoharjo dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelatihan ini mengingat intensitas cuaca ekstrem yang meningkat. Menurutnya, materi pelatihan tidak hanya bermanfaat untuk tugas kedinasan, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat membantu masyarakat terdampak bencana.

Ia menyampaikan bahwa Polres Sukoharjo telah melakukan sejumlah langkah antisipatif, seperti Apel Siaga Tanggap Bencana di Waduk Mulur serta kegiatan sosial lainnya. Kapolres juga menyoroti adanya enam jembatan di Sukoharjo yang perlu segera diperbaiki karena berpotensi terdampak luapan air saat hujan deras.

Materi disampaikan oleh narasumber BPBD, Muhammad Iqbal Juniartha, yang memaparkan prediksi awal musim hujan di Jawa Tengah mulai Oktober 2025 dengan puncak hujan terjadi Januari–Februari 2026. Ia menjelaskan beberapa kerawanan bencana di Sukoharjo, termasuk genangan air akibat drainase kurang optimal, potensi banjir di Desa Kadokan Kecamatan Grogol, serta potensi tanah longsor di Kecamatan Bulu.

Dari 167 desa/kelurahan di Sukoharjo, baru 43 yang membentuk DESTANA (Desa Tangguh Bencana). Selain itu, BPBD turut mengenalkan program KATANA (Keluarga Tanggap Bencana) yang berisi panduan kesiapan tas siaga dan langkah mitigasi sederhana.

Iqbal juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, mulai dari memangkas ranting pohon, membersihkan saluran air, mengecek kelayakan tiang baliho, hingga mengikuti imbauan resmi pemerintah. Dalam situasi bencana, langkah awal yang harus dilakukan adalah evakuasi kelompok rentan dan pengamanan lokasi.

Kegiatan ditutup dengan harapan agar sinergi Polri dan BPBD semakin kuat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal personel untuk tanggap dan sigap dalam melindungi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.