Polisi Ajak Ormas Pencak Silat Untuk Melaksanakan Operasi Yustisi Gabungan Di Wilayah Sukoharjo

Sukoharjo – Sejak diberlakukan PPK M Darurat hingga PPKM Level 4 di Kabupaten Sukoharjo, petugas gabungan dari Polres, Kodim 0726 dan Satpol PP Sukoharjo gencar melaksanakan patroli gabungan dan operasi yustisi dalam rangka penegakan protokol kesehatan terhadap sentra – sentra kegiatan masyarakat.

Beberapa hari yang lalu, Sabtu (21/08/2021) patroli gabungan dan operasi yustisi yang biasa digelar oleh 3 pilar kali ini dilaksanakan dengan bersinergi bersama sejumlah ormas pencak silat yang berada di Sukoharjo seperti PSHT, Pagar Nusa, Winongo, Kera Sakti, dan Sardulo Seto.

Dalam patroli ini sasaran selain operasi yustisi di tempat – tempat PKL dan warga masyarakat yang berkerumun tidak mematuhi protokol kesehatan juga antisipasi gangguan keamanan ketertiban di masyarakat seperti pelaku tindak pidana, aksi Premanisme, penyakit masyarakat, balap liar dan geng motor, hingga sepeda motor yang menggunakan knalpot brong.

Selama kegiatan berlangsung, situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Sukoharjo terdapat aman dan kondusif, masyarakat sadar akan protokol kesehatan dan paham terkait PPKM level lV di Kabupaten Sukoharjo.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, bahwa Silat merupakan kearifan lokal rakyat Indonesia yang sudah menjadi identitas dan jati diri bangsa sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Perkembangan silat mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara.

“Kala itu, Pencak Silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren, Silat menjadi bagian dari latihan spiritual,” jelas AKBP Wahyu dalam keterangannya kepada media, Senin (23/08/2021).

Lebih lanjut, Kapolres menerangkan, bahwasannya Silat kemudian mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu negara dalam bidang ketertiban dan keamanan.

“Yang diharapkan, pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militan, yang sangat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara,” harap Kapolres Sukoharjo.

Namun, AKBP Wahyu menyebut, saat ini tidak sedikit ditemui terjadinya bentrokan, gesekan, atau bahkan konflik antar perguruan silat. Tentunya hal ini justru kontra produktif terhadap awal pendirian berbagai perguruan silat tersebut.

“Untuk mengantisipasi perkembangan situasi tersebut, perlu dibentuk suatu skema khusus agar tercipta sinergitas dari seluruh unsur dari Ormas Pencak Silat, sehingga wilayah Kabupaten Sukoharjo tetap aman kondusif,” tegasnya.

Ia pun berpesan, agar sesama perguruan silat harus bisa saling menjaga, saling menghargai antar kelompok perguruan dan mengesampingkan ego.

“Jangan terprovokasi, dengan adanya beberapa kejadian yang bisa memecah belah antar kelompok. Kita selaku sesama anak bangsa perlu mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan-kegiatan positif. Sesama saudara, sesama anak Bangsa harus menjaga persatuan dan saling hormat menghormati, terutama pada masa pendemi jangan ditambah-tambah lagi dengan permasalahan yang justru akan merugikan,” pesannya.

Menurut Kapolres Sukoharjo, bahwa kegiatan Patroli Gabungan dengan Ormas Pencak Silat tersebut merupakan salah satu upaya dari untuk antisipasi kejadian bentrokan ormas, sehingga dapat terwujud solidaritas dan kerukunan antar ormas khususnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.